Wednesday, December 07, 2005

Kenapa? Shazzy+VE

3 hari yang ku nanti telah berakhir. Tapi jawapan masih tidak terucap dari bibirmu. Isnin.. Selasa.. Kini hari seterusnya aku jalani kehidupan tanpamu. Sayang aku tau kau tidak seperti ini. Keadaan membuat kita semakin jauh.

Setiap waktu aku menyeru atas namamu. Ya Allah! Engkau tahu betapa sukar ku jalani hidup 3 tahun dahulu.

Sehinggalah ku temui insan yang benar-benar membuka hatiku. Sayang aku sedar siapa diri ini. Mungkin ingin kau jadikan tempat berlabuh. Tapi kenapa aku diperlakukan begini. Telah dari awal ku nyatakan segalanya..

Dalam benak hati ini. Dirimu sentiasa dalam disudut hatiku. Aku menantimu walaupun dapat ku rasakan engkau kini bahagia. Apa yang ku inginkan keikhlasan & ketulusan hatimu.

Kenapa - Shazzy & V.E

sebelum ku kenalimu
hidupku cukup ngan suka duka
tak pernahku sangka semuanya akan berubah
dikau bagaikan cahaya, bagi jiwa ku ini
tak mungkinku lupa katamu kan sentiasa di sisi
bagaikan satu kisah cinta kita berdua ke mana
asyik berpegangan tangan orang lain dilupakan
apa terjadi, diriku ni masih tertekan
hati dilukai setelah janji ditunaikan
tiap kali ku fikir, tiada guna bersedih
rakan-rakan katakan buang masa ku cintai
dikau punca pedihku, tiada baik darimu
tiada langsung yang benar dalam ungkapan bibirmu
kenapa harus ku bercinta

kenapa ku begini
kenapa harus ku tanggung semua
kenapa harus ku bercinta
kenapa ku percaya
kenapa aku diperbodoh kasih
tak mungkin ku lupa kali pertama bersua

tak sangka, dikau kan menjadi pedih yang kan dalami jiwa
siang malam termenung, sedih memakan hati
tak pernah ku ingat ku boleh diluka begini
namun ku cekal hatiku, tuk melupakanmu
ku tahu kau begitu
malas ku nak rayu, buang tenagaku
kau takkan mendengarku
selamat tinggal oh kasih
janganlah iri hati
hidup baru kan mula bila terbitnya mentari
kenapa harus ku bercintakenapa ku percayakenapa harus ku diperbodohkankenapa harus ku merayukenapa ku percaya

kenapa harus ku dikecewakan kasih
kenapa harus ku bercinta

kenapa ku percaya
kenapa harus ku diperbodohkan
kenapa harus ku merayu
kenapa ku bercinta
kenapa harus ku pegang janjimu
kenapa harus ku merayu

kenapa ku bercinta
kenapa harus ku diperbodohkan
kenapa harus ku percaya
kenapa ku bercinta
kenapa harus ku pegang janjimu
kasih
sekian lama telah ku simpan rasa ini di hati

baru kini ku berani tuk mengatakan oh kasih *
dikau punca segala, kepedihan di hatiku
tak ingin lagi ku lihat wajahmu di hadapanku
sebelum ku kenalimu
hidupku cukup ngan suka duka
tak pernahku sangka semuanya akan berubah
dikau bagaikan cahaya, bagi jiwa ku ini
tak mungkinku lupa katamu kan sentiasa di sisi
bagaikan satu kisah cinta kita berdua ke mana
asyik berpegangan tangan orang lain dilupakan
apa terjadi, diriku ni masih tertekan
hati dilukai setelah janji ditunaikan
tiap kali ku fikir, tiada guna bersedih
rakan-rakan katakan buang masa ku cintai
dikau punca pedihku, tiada baik darimu
tiada langsung yang benar dalam ungkapan bibirmu
kenapa harus ku bercinta

kenapa ku begini
kenapa harus ku tanggung semua
kenapa harus ku bercinta
kenapa ku percaya
kenapa aku diperbodoh kasih
tak mungkin ku lupa kali pertama bersua

tak sangka, dikau kan menjadi pedih yang kan dalami jiwa
siang malam termenung, sedih memakan hati
tak pernah ku ingat ku boleh diluka begini
namun ku cekal hatiku, tuk melupakanmu
ku tahu kau begitu
malas ku nak rayu, buang tenagaku
kau takkan mendengarku
selamat tinggal oh kasih
janganlah iri hati
hidup baru kan mula bila terbitnya mentari
kenapa harus ku bercinta

kenapa ku percaya
kenapa harus ku diperbodohkan
kenapa harus ku merayu
kenapa ku percaya
kenapa harus ku dikecewakan kasih
kenapa harus ku bercinta

kenapa ku percaya
kenapa harus ku diperbodohkan
kenapa harus ku merayu
kenapa ku bercinta
kenapa harus ku pegang janjimu
kenapa harus ku merayu

kenapa ku bercinta
kenapa harus ku diperbodohkan
kenapa harus ku percaya
kenapa ku bercinta
kenapa harus ku pegang janjimu
kasih
sekian lama telah ku simpan rasa ini di hati

baru kini ku berani tuk mengatakan oh kasih*
dikau punca segala, kepedihan di hatiku
tak ingin lagi ku lihat wajahmu di hadapanku

(Kasih* asalnya ada GADIS, olahan mengikut situasi blog)